Sabtu, 04 Juli 2009

Perkembangan Bayi Satu Bulan

Perubahan Dari Lahir Sampai Bayi


Semakin bertambah usia, bayi Ibu makin beda penampilannya dibanding ketika baru baru lahir, meski kakinya mungkin masih agak bengkok. Dia mulai mampu mengangkat kepalanya sedikit saat tengkurap. Tangannya masih tetap terkepal dan jemarinya akan otomatis menggenggam erat apa pun yang disentuhnya.


Meski periode pacu pertumbuhan otak (brain growth spurt) anak dimulai sejak usia 3 bulan dalam rahim ibu, namun setelah lahir, aktivitas berpikir ini merupakan proses sosial. Jadi anak belajar berpikir bersama orang-orang di sekitarnya. oleh karena itu stimulus untuk perkembangan otak diberikan semenjak dalam kandungan sejak 3 bulan pertama.

Bayi memiliki gerak refleks. Dengan bertambahnya usianya dan perkembangan motorik fisik dan emosi-sosialnya, refleks perlahan digantikan gerak yang semakin kompleks dari hari ke hari. Ia tahu bahwa ia melakukan sesuatu untuk tujuan tertentu seperti menendang-nendang karena lapar.


Memberi Susu Bayi Ibu

Makin bertambah usia, pertumbuhan bayi makin meningkat dan ia akan lebih mudah lapar sehingga Jadwal pemberian ASI harus disesuaikan. Tingkatkan frekuensi pemberian susu sesuai kebutuhannya. Jangan khawatir, karena pola menyusu awal akan kembali normal setelah beberapa hari.
Jangan lupa, frekuensi menyusu yang meningkat harus Ibu imbangi dengan makan makanan bergizi agar produksi ASI cukup dan bergizi.

Berkomunikasi

Menangis tetap merupakan bentuk komunikasi utama, meski dia juga menggunakan suara menggumam, mendengkur dan mendengung atau gerakan tertentu. Jawab tangisan bayi dengan segera, dan ia akan belajar bahwa Ibu memberinya kenyamanan
Berikut beberapa tangisan sebagai bentuk komunikasi yang bisa Ibu kenali:


- Lapar. Perut bayi baru lahir memang tidak bisa diisi terlalu banyak. Tidak heran kalau ia cepat sekali lapar. Lengkingan tangisnya adalah satu-satunya cara untuk memberitahu “seluruh dunia” kalau perutnya sudah kosong (hampir 2 jam sekali, si kecil akan melancarkan panggilan darurat ini).

Tahukah Ibu?

Saat bayi Ibu tersenyum dan matanya terlihat cerah, dia ingin menunjukkan bahwa dia bahagia. Ibu bisa mencoba membuatnya tersenyum dengan mendekapnya, menggelitik dan bermain dengannya.

- Saat hidungnya tersumbah karena flu, perut kembung atau kolik serta demam biasanya si kecil akan menangis. Jika wajahnya juga agak pucat, coba periksa suhu tubuhnya. Kalau temperatur tubuhnya tinggi, segera periksakan ke dokter.

- Popok basah/kotor. Ada bayi yang tidak betah jika popoknya basah atau kotor terkena tinja Ia akan langsung menangis karena minta segera ganti dengan popok yang bersih.

- Gampang kaget . Bisa jadi, bayi Ibu kelihatan selalu tegang dan tidak bisa tenang pada minggu-minggu pertamanya. Makanya, ia langsung menangis begitu kaget karena suara yang sedikit gaduh, diubah posisi tidur, atau diangkat secara mendadak dari boks. Bosan. Bayi Ibu bisa tiba-tiba menangis hanya karena merasa bosan. Timang-timang atau gendonglah untuk meredam tangisnya. Gerakan menendang juga bias jadi sinyal bahwa ia bosan.

Penglihatan


Sekitar usia 1 bulan, sistem penglihatan bayi sudah mulai berkembang. Ia mulai berinteraksi dengan lingkungannya seperti mulai menatap wajah ibu dan mulai membesarkan matanya. Beri rangsangan dengan mainan yang berbunyi di dekat mata bayi. Gerakan bergantian dari kiri ke kanan, atas ke bawah, jauh dekat atau sebaliknya.


Tetaplah di Sampingnya agar Ikatan Batin dengan Bayi Ibu Terbentuk


Bayi Ibu senang bisa dekat dengan Ibu. Gerakkan tangan dan kakinya secara perlahan sambil dipijat dengan lembut seperti pada minggu-minggu pertamanya. Dekap erat selama menyusui sambil diajak bicara atau diayun-ayun perlahan membuatnya merasa dicintai dan membantu memperkuat ikatan emosional Ibu berdua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar