Selasa, 29 September 2009

Belajar Membaca untuk Bayi (metode Glenn Doman)


metode glenn doman merupakan sebuah tata cara mengajari bayi agar bisa membaca. hal ini pernah dilakukan penelitian dan terbukti bahwa anak usai 14 bulan yang baru mulai bicara dapat menterjemahkan tulisan-tulisan dalam bentuk kata-kata, atau dengan kata lain bayi usia 14 bulan sudah mulai bisa membaca.

cara yang di gunakan glen doman cukup sederhana dengan menggunakan metode kartu dan pengkondisian lingkungan: ada beberapa tahap yang perlu di perhatikan yaitu :

  1. Persiapan, bertujuan agar anak siap menerima materi yang akan diajarkan dan anak tidak terbebani dengan metode ini. sehingga bayi merasa dia sedang bermain.
  2. belajar membaca dengan metode glenn doman
  3. mengulangi terus menerus dan melakukan evaluasi serta check kemajuan bayi

sekali lagi metode ini merupakan metode yang mengasikkan dan buatlah suasananya menjadi sangat menarik, seolah-olah sedang bermain. hal ini perlu di tekankan karena beberapa orang tua menginginkan anaknya langsung pandai sehingga terjadi stress pada bayi!


sistem pengajaran metode ini dengan menggunakan kartu untuk belajar dan saat ini telah banyak dijual di berbagai toko buku card/kartu tersebut. Apabila kita mau untuk lebih kreatif, maka metode ini bisa kita buat sendiri. langkahnya yaitu :

  • menyediakan kertas berukuran 10 x 15 cm
  • buatlah tulisan yang sering digunakan untuk komunikasi dengan anak, misal ayah, ibu, pipis, makan tidur atau yang lainnya.
  • gunakan warna merah untuk huruf tulisannya, hal ini dikarenakan warna merah lebih merangsang dan menarik bayi otak bayi. tebal tulisan kurang lebih 55 pt untuk ukuran times new roman
  • lebih baik gunakan juga gambar atau simbol yang identik dengan tulisannya, misal ayah, maka diatasnya diberikan foto ayahnya.
  • tempelkan tulisan agar si-kecil mudah melihatnya dan mudah terjangkau jika ia ingin bermain dengan kartu-kartu tersebut. hal ini laksana pembelajran berulang-ulang. karena dengan bayi/anak sering melihatnya maka dia akan lebih mudah untuk mengingatnya.

gunakan saat bayi sedang rileks! umunya dalam satu hari terdapat 5 -10 menit bayi tenang, sehingga ia akan lebih perhatian. jika dia mulai tidak perhatian, hentikan untuk sementara dan lihat kondisinya. apakah memungkinkan untuk dilanjutkan! kemudian ulangi terus dalam satu minggu, dan jika masuk minggu ke dua, untuk materi pertama perlu diulangi lagi sebagi flash back/pengingat.
sekali lagi, jangan terlalu memaksakan diri! selamat mencoba


http://www.swooshdot.com
http://www.abenicooks.com

Senin, 28 September 2009

TOILET TRAINING (Mengajarkan anak agar tidak ngompol)


Toilet training adalah melatih anak untuk belajar buang air kecil dan air besar dikamar mandi, sehingga anak / balita kita tidak lagi ngompol di lantai, atau BAB (buang air besar) di kasur.
setiap anak mempunyai umur kesiapan yang berbeda-beda dalam tolet training ini, tetapi umumnya toilet training ini mulai bisa ditangkap oleh anak usia 18 - 24 bulan.

pelu di ketahui, ciri-ciri kesiapan anak dalam menerima training ini, yaitu :

  1. dapat mengikuti perintah yang sederhana.
  2. Mengerti kata-kata yang di ucapkan untuk dia.
  3. Bisa mengungkapkan sesuatu secara lisan, walau tidak jelas dan lancar.
  4. Bisa mengendalikan otot-otot yang bertanggung jawab atas sistem ekskresi.
  5. Menunjukkan ketertarikan dalam menggunakan toilet.
  6. Bisa pergi ke kamar mandi, duduk di atas toilet dan kemudian menutupnya.
untuk no. 5 dan no.6 sangat relatif, dalam arti bukan merupakan sayarat mutlak. karena ada beberapa anak yang sudah mengerti kalo kalo buang air kecil dan buang air besar (BAB) harus di kamar mandi, tetapi dia/anak tersebut masih harus kita awasi /diantarkan saat dikamar mandi.

Mengajarkan anak untuk buang air di kamar mandi bukanlah pekerjaan yang mudah. Proses ini kadang menghabiskan waktu 3 - 6 bulan, atau lebih. Biasanya para ibu mulai mengajari anak untuk buang air di kamar mandi pada siang hari, tapi saat malam anak masih menggunakan diapers. Diperlukan waktu tambahan untuk mengajarkan anak agar tidak mengompol dikasur saat malam hari.

Namun ada beberapa hal yang menyebabkan pengajaran untuk buang air di toilet berhenti seperti dalam perjalanan jauh, pindah rumah yang membuat anak harus beradaptasi lagi atau saat anak sedang sakit khususnya diare.

perlu mempersiapkan anak sejak dini, dalam toilet training ini, dengan cara memberikan pemahaman yang sederhana, bahwa kalo pipis dan BAB di kamar mandi. kata-kata ini perlu diucapkan setiap kali dia ngompol atau BAB. ada juga yang menggunakan toilet/WC duduk mainan untuk anak-anak agar dia mulai memahami tentang BAB harus di kamar mandi.

usahakan setelah bangun tidur, ajak anak kita kekamar mandi untuk di "tatur" (dipipiskan), hal ini juga akan menjadi kebiasan barudan menjadikan media adaptasi baginya bahwa kalo pipis harus dikamar mandi.

Jika anak sudah memasuki usia 3 tahun atau lebih tapi belum menunjukan tanda-tanda, sebaiknya sudah mulai diajarkan bagaimana buang air di kamar mandi. Serta dibutuhkan kesabaran bagi orangtua dalam mengajarkan anaknya, karena kadang anak masih suka lupa untuk bilang ke orangtuanya jika ingin buang air kecil.

http://www.swooshdot.com