Kamis, 27 Agustus 2009

Hati-hati dalam Memukul Anak

Kita sering dibuat jengkel atau frustasi atau kerepotan dengan anak kita yang masih kecil/balita. rasa keingintahuannya menjadikan dia mengeksplorasi lingkungan sekitarnya dengan rasa penasaran bahkan tidak bisa diam. Balita sering bermain dengan semua yang ada disekitar kita. Yang menurut kita itu bukan mainan terkadang dianggap mainan. bahkan jika dia bertemu dengan teman sebayanya atau saudaranya sering kali berebut terhadap benda yang sama, sehingga terjadi pertengkaran.

Hal-hal semacam ini yang terkadang menguras kesabaran ibu/ayah. Pada saat kondisi tertentu banyak orang tua tidak tahan melihat tingkah anaknya sehingga akhirnya pukulan pun melayang pada anak kecil tersebut.
dalam memperingati anak sudah seharusnya-lah kita jangan sampai memukul terutama untuk anak balita. karena dengan pukulan itu akan menjadikannya anak yang anarkis. Pukulan itu baginya adalah pelajaran untuk ditiru. cobalah ajak diskusi dengan pola pikir dia yang masih kecil dan sederhana. Apabila Ibu / Ayah memukul anak ibu pertimbangkan usianya, jika usia sudah diatas 10 tahun, maka usia tersebut mulai bisa meninbang benar dan salah. tetapi jika anak usia dibawah 10 tahun, jika dia dipukul maka hanya akan menjadikan contoh anarkis baginya.

tetapi perlu diingat dan menjadi garis bawah, apabila Ibu / Ayah memukul anak ibu janganlah berniat untuk menyakiti, hindari pukulan yang menyakitinya apalagi membuatnya memar, berdarah bahkan cacat. pukulan yang dimaksud disini adalah pukulan yang bersifat mendidik!

tetapi orang tua yang terbaik adalah orang tua yang mendidik anak dengan sabar tanpa adanya pukulan. Yang bisa memahami kondisi psikis dan fisik anaknya. bukan berarti orang tua harus memanjakan anak ( semua keinginannya harus dituruti), tetapi orang tua yang dapat mengajarkan kepada anaknya dalam mempertimbangkan baik dan buruk tindakan.