Rabu, 02 September 2009

Bagaimana Mengatasi Diare Pada Bayi?


Bayi anda mengalami perubahan pola frekuensi buang air besar, sehingga lebih berair dan lebih sering dibanding sebelumnya, maka perlu diwaspadai bayi/anak anda terkena diare.

Bayi umumnya melakukan BAB (Buang Air Besar) 10 kali sehari. tetapi setiap anak memiliki kondisi yang berbeda-beda, maka perlu kiranya ibu untuk lebih memahami kondisi anak. Pada beberapa kasus terdapat bayi yang hanya buang air besar sekali sehari, terkadang ada juga yang 3 - 4 kali seminggu. Jika ibu sudah memahami pola BAB bayi anda, maka jika terdapat kejanggalan karena bayi anda frekuensinya BAB lebih tinggi dan bentuk BAB-nya berbeda, maka ibu perlu curiga diare.

jika bayi diare terdapat mitos bahwa ASI harus dihentikan, maka itu bukanlah pilihan atau jawaban yang tepat. karena ASI masih dapat diteruskan, akan tetapi jika bayi/anak ibu menggunakan susu formula maka perlu untuk mengurangi takarannya (misal menjadi 1/2 formula normal) contoh : jika anak ibu minum susu formula 60 cc dengan 2 takar susu, maka ibu dapat memberikannya 60 cc dengan 1 takar susu. Hal ini dilakukan karena dalam susu formula terdapat laktosa, yang dapat merangsang pencernaan bayi ibu sehingga diare tidak berhenti. Akan tetapi jika ibu masih ragu dengan mengurangi takaran susu anak ibu, maka ibu dapat mengganti susu anak ibu dengan susu formula yang free laktosa.

Berhati-hatilah terhadap penanganan yang terlambat karena diare dapat menyebabkan anak/bayi ibu dehidrasi. Kondisi dehidrasi inilah yang dapat merenggut nyawa-nya. berikan air putih atau teh dengan cara disuapi setelah buang air besar, fungsinya untuk menggantikan cairan yang telah hilang.

segera konsultasikan dengan dokter terdekat jika diare diikuti dengan panas tinggi, muntah dan berak darah! coba kenali penyebab dia (anak/bayi) ibu terkena diare! apakah karena kebersihan yang kurang terjaga, atau karena alergi laktosa atau karena tidak cocok dengan sus formulanya, atau yang lainnya.

dengan mengetahui penyebab-penyebab tersebut ibu dapat mengantisipasi agar anak ibu tidak kembali terkena diare.